Puisi Sumpah Pemuda 1000 Kata - Evolusi Pemuda Pemudi

Author
Published Oktober 27, 2017
Puisi Sumpah Pemuda 1000 Kata - Evolusi Pemuda Pemudi
Puisi Sumpah Pemuda 1000 Kata - Evolusi Pemuda Pemudi

Puisi Sumpah Pemuda - Evolusi Pemuda Pemudi | Dengan bertepatannya dengan hari Sumpah Pemuda kali ini saya akan membagikan puisi ciptaan dari "Sintia Aulia Azka" puisi tentang sumpah pemuda ini sangat keren sekali, Nggak ngerti saya kok bisa keren gini puisinya 1000 kata lhoh guys enjoy saja ya baca Puisi tentang sumpah pemuda yang satu ini.

Baca Juga: Kata Kata Ucapan Selamat Hari Sumpah Pemuda


Oke langsung saja puisi berjudul "Evolusi Pemuda Pemudi" karya Sintia Aulia Azka Puisi tentang sumpah pemuda:
NB: Mungkin ada yang ingin menyumbangkan karyanya disini? Sosial media kalian akan saya cantumkan nanti :)

Evolusi Pemuda Pemudi


Karya : Sintia Aulia Azka

Dalam Gelapnya malam ku berdiri di ujung jalan
Ditemani cahaya bulan dan gerlap bintang
Ku berdiri dengan dua kakiku yang lemah
Memandang dengan dua bola mataku sedikit marah

Rembulan malam bagai terik panas matahari
Kerlip bintang bak burung-burung yang indah menari
Mereka seolah tak peduli adanya malam menghampiri
Seraya nikmati alunan melodi nan ramai menarik hati

Tentu bukan rengekan bocah nakal yang ku dengar
Bukan pula sepasang kaki kecil penuh lumpur yang ku pandang
Melainkan mereka yang gagah berdiri tegap kuat menjulang tinggi
Beramai-ramai di tempat sepi bak deburan ombak di malam hari

Saat yang lain berbaring berselimut mimpi
Di atas tumpukkan kapas nan halus lembut
Memejamkan mata berharap dapati pagi yang ceria
Namun apa yang mereka lakukan di luar sana ?

Tidak pedulikan mereka dengan dirinya ?
Membiarkan Tubuhnya terpampang bagai pajangan
Murah di pasar malam
Hanya tertutupi kain tipis macam taplak meja murahan

Tak ragu di teguknya cairan pembunuh raga
Menelan yang seharusnya tak ada di tubuhnya
Begitukah pemuda-pemudi Indonesia perlakukan dirinya?
Sungguh, sungguh miris melihatnya
Hey para pemudi!
Penegak negeri nan permai bersahaja ini
Generasi penerus bangsa yang mahsyur di bumi ini

Tidakkah kalian coba memutar waktu ?
Berapa banyak darah yang tercurah dari mereka ?
Berapa banyak nyawa yang direlakan oleh mereka ?
Berapa banyak harta yang di korbankan oleh mereka ?

Lau, siapakah “mereka” ?

Tentu “mereka” bukan yang senang bersorak riang di tengah malam
Mereka yang jadikan terik siang waktu untuk bemalas-malasan
Mereka yang hiraukan butir-butir nilai perjuangan
Dan tentu juga bukan mereka yang tak hargai kerasnya penjajahan

Mereka yang sesungguhnya adalah manusia-manusia
Penuh semangat juang
Berkobar dalam jiwa macam orang kepanasan
Meraka tak peduli dengan lawan
Tak peduli akan halangan dan rintangan
Dan mereka yang punya satu mimpi untuk bersama
“Indonesia Merdeka”

Hujan, panas matahari
Sejuk, dingin, dan berapi
Hutan luas, gunung menjulang tinggi
Kaya flora dan hewan-hewan pribumi

Negeriku ini tak selamanya kaya bagai tanah surga
Tak juga selalu bersatu bagai rantai tak berujung

Itulah yang menjadi rintangan pemuda-pemudi
Di zamannya dalam berjuang
Berjuang satukan putih dan hitam
Berjuang satukan segala perbedaan
Demi satu tujuan
Lumpuhkan mereka yang bersenapan
Jatuhkan mereka dalam jurang kekalahan

Sadar akan beragamnya perbedaan
Sadar akan pentingnya persatuan
Sadar bahwa pemuda adalah tunggak kuat perjuangan

Maka bersatulah mereka, ikrarkan janji demi kebersamaan
Janji yang bukan sekedar janji
Bukan sekedar karangan sajak penyejuk hati
Bukan pula dongeng penghantar tidur sang putri
Melainkan hasil pikir para pemuda pemudi
Bagaimana dapat bersatu selamatkan negeri ini

Dari barat hingga timur
Dari sabang sampai merauke
Terbentang luas negeriku elok bak permadani bidadari
Hamparan pulau berjajar indah mengintai

Haparan sawah membentang luas
Menguning tersapu cahaya sang mentari
Tetesan embun di pagi hari
Bangkitkan semangat dan yakinkan kami bahwa
Kami bangga jadi putra-putri tanah air Indonesia ini

Terlahir bagai kertas putih nan suci di negeri ini
Menginjakkan kaki di tanah Indonesia ini
Di besarkan dengan penuh cinta kasih
Sampai akhir hayat menjemput kami

Kami tetap berada di sini
Yaa, hanya disini
Tempat kami bernaung menjadi warga sejati
Berlindung bersama di balik titihan kayu jati
Angkat senjata sampai mereka mati
Dan tak dapat menindas kami lagi

Kami tak malu dengan seonggok bambu
Berhadapan dengan senapan berpeluru
Karen sesungguhnya kami bersatu
Dan kami bangga dengan bangsa kami
Bangsa Indonesia

Kami tercipta di atas perbedaan yang menyala
Beragam suku dan adat di dalamnya
Berbagai bahasa menunjang komunikasinya
6 kepercayaan tuhanya
Berbeda-beda cara ibadahnya

Yaa itulah kami bangsa Indonesia dengan warna-warni coraknya
Kami bisa satukan itu semua
Karena sesungguhnya kami bersatu
Dan kami bangga dengan bangsa kami
Bangsa Indonesia

Beragam bahasa setiap suku bangsa
Hanya satu yang menyatukannya
Bahasa Indonesia bahasa kita semua
Gantikan melayu yang sudah ada sebelumnya

Batak, Nias, Karo, Toba
Bali, Flores, Sumba, dan Sumbawa
Banjar, Dayak, Jawa, dan Sunda

Kami tak takut menyatukannya
Karena kami yakin
Bahasa persatuan bahasa Indonesia

Itulah secercah yang aku renungkan di ujung jalan
Renungan kecil pemuda pemudi yang berjuang 87 tahun silam
Dalam ikatan sumpah pemuda yang diikrarkan
Demi terciptanya persatuan dan jadi yang terpendam

Mereka memang telah tiada
Namun apakah nilai-nilai yang mereka ciptakan
Hilang begitu saja tersapu debu dimakannya ?
Atau hilang terbawa arus ombak di luasnya lautan ?
Tentu tidak!
Itu semua sungguh masih ada
Hanya saja di abaikan oleh mereka yang tidak peduli
Dengan bangsanya macam sampah yang terbuang

Aku bukanlah satu-satunya yang terbaik
Bukan pula pahlawan bangsa yang gigih berjuang
Aku adalah kalian
Pemuda pemudi penuh harapan
Satu cita dan satu tujuan
Demi jadikan kami negeri yang terdepan

Wahai pemuda pemudi Indonesia
Sekarang kalian tak diminta angkat senjata
Tak perlu siapkan strategi agar tak masuk penjara
Tidak pula dipaksa membuat jalan beribu kaki tanpa biaya

Kalian tak diminta mengadu nasib di medan perang
Tak juga diminta serahkan nyawa dan barang-barang

Kalian hanya bertugas jaga negeri ini
Jaga intan permata yang telah terbebas
Dari kerak hitam di sekelilingnya

Jangan sia-siakan Sang Merah Putih yang
Telah gagah di angkasa
Jagan buat ia turun kembali dengan hina

Jangan biarkan kalian tumbang
Berguguran bagai jati kepanasan
Jangan biar negeri sakura kembali menyerang
Atau bahkan sekutu-sekutu lain yang datang
Dengan kasar bagai batu, tak berperasaan

Bangkitkan semangatmu para pemuda!
Matikan batang haram yang kau hisap!
Hentikan bersorak-sorak riang tanpa tujuan di jalan!
Gunakan kuda besimu bukan untuk kekejaman!

Apakah kalian mau rasakan sakitnya kekerasan ?
Kembali di tindas dan diinjak bagai keset murahan ?
Rasakan kejamnya dunia penjajahan ?
Tentu tidak jawab kalian!

Apakah kalian mau ngemis demi
Seonggok akar untuk di makan ?
Hidup behimpitan dengan lahan tak layak pakai ?
Tidur beralas tanah dan beratnya langit malam ?
Pasti tidak jawab kalian!

Apakah kalian mau ?
Relakan berjuang di medan perang ?
Angkat senjata lalu hempaskan ?
Rela mati dan hidup berantakan ?
Pasti tidak jawab kalian!

Apakah kalian mau ?
Darah kaliat bercucuran di tanah
Sayatan demi sayatan penuhi tubuh kalian ?
Mati konyol tertancap peluru senapan ?
Atau mati bekerja tanpa makan ?
Sudah pasti tidak jawab kalian!

Apakah kaliat mau ?
Ralakan tanah surga nan permai ini ?
Membiarkan ragam budaya di rebut begitu saja ?
Membiarkan serbuan-serbuan kosakata adikuasa
Mencabik cabik bahasaku Indonesia ?
Sudah pasti tidak jawab kalian!

Jika itu yang ada di benak kalian
Maka bersatulah para pemuda!
Berpadulah wujudkan cita-cita bangsa!
Jangan biarkan persatuan ini binasa!

Ingatlah dalam benak kalian
Kami pemuda pemudi Indonesia
Generasi penerus bangsa
Bersatu demi Indonesia..


Sumpah Abadi


Karya: Dewi 'Dee' Lestari

Ketika pemuda bersumpah,
Sumpah yang bukan hanya untuk dirinya, melainkan tanah airnya

Ketika pemudi bertekad,
Tekad yang bukan hanya untuk kaumnya, melainkan segenap bangsanya

Gegar gunung dan lembah
Gemetar lautan dan pantai
Bergetar jantung dan berdesir darah

Ketika pemuda dan pemudi menyeberangi keberagaman ketidaksamaan demi bersama bekerja
Abadi bersumpah, untuk Indonesia

Oke itu dia teman-teman puisi bertemakan sumpah pemuda, Semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.. Dan saya ucapkan terima kasih kepada pengarang Puisi Sumpah Pemuda ini yaitu "Sintia Aulia Azka" Semoga dapat berkarya menciptakan puisi-puisi terbaik lainnya yah. Jika ada kesalahan dalam artikel ini tolong diperbaiki dengan cara berkomentar dibawah ya dan apabila artikel ini bermanfaat tolong bagikan ke teman-temanmu so thanks udah mau berunjung :)

Posting Komentar

Halaman

Copyright ©