Kumpulan Puisi Tentang Guru Singkat (Spesial Hari Guru)

Author
Published November 22, 2017
Kumpulan Puisi Tentang Guru Singkat (Spesial Hari Guru)
Kumpulan Puisi Untuk Guru Terbaik
Guru
Kumpulan Puisi Tentang Guru Singkat (Spesial Hari Guru) - Halo warganet kali ini saya akan membagikan kepada kalian semua kumpulan puisi untuk Guru kalian spesial hari guru tanggal 25 November. Untuk mengungkapkan rasa terimakasih karena jasa-jasanya yang telah mendidik murid-muridnya termasuk kalian semua yang sekolah bisa melakukannya dengan cara apapun termasuk membacakan puisi untuk Guru kalian.

Guru merupakan pengajar dan pendidik pada pengajaran anak umur dini jalur sekolah atau pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Guru-guru seperti ini seharusnya memiliki semacam kualifikasi formal. Dalam definisi yang lebih luas, tiap orang yang mengajari suatu hal yang baru bisa juga dianggap seorang guru.

Puisi untuk guru yang saya bagikan ini ada dari berbagai sumber oleh karena itu saya akan memberikan credit kepada sang pencipta yang telah membuat puisi untuk guru ini. Semoga dapat menginspirasi kalian semua untuk membacakan puisi untuk guru saat Hari Guru Nasional tanggal 25 November besok.

So langsung saja bagi kalian yang penasaran, Cek dibawah untuk Kumpulan Puisi Utuk Guru Terbaik:

Kumpulan Puisi Utuk Guru Terbaik

Puisi Mentri Agama Untuk Guru Indonesia
Oleh: Menag

Tanpa guru
Takkan ada yang kita tahu
Tanpa guru
Takkan ada yang kita mampu
Tanpa guru
Kita hanyalah debu
Yang terbang tak berarah
Tersapu angin tak tentu arah

Guru……
Ucapanmu adalah petunjuk kami
Tindakanmu adalah tauladan kami
Ridlomu adalah kunci sukses kami
Doamu adalah berkah tak bertepi

Jika ada yang bertanya pada kami
Siapa yang paling berjasa pada diri ini?
Maka namamu yang kan kusebut pertama kali
Karena ibu dan ayah adalah juga guru utama kami

“Maafkan Kami Kini Wahai Guru”
Oleh: riedefar (kaskuser)

Dengar, dengar, dengarkan lah wahai anak-anakku..
Hanya kepadamu harapan Negara ini ku sandangkan..
Bawalah merah putih sebagai acuan cita-cita mu..
Bangkitlah melawan ombak walaupun itu terasa tak sanggub dan berdiri tegaklah kembali..
Kuasa dirimu dengan sikap optimismu..

Paculah laju kudamu sekencang-kencangnya..
Lawanlah bebatuan terjal yg mengusik dijalanan..
Karena kau harapan setelah Negara ini merdeka..
Masa depan kami ku titipkan ditanganmu..
Nasib bangsa, bukan kepada dia atau mereka tp kau yang menentukan..
Maaf, maafkanlah kami kini wahai guru yang menjadi seperti orag tuaku..
mungkin bagimu catatan ini cukup untuk mentupi rasa lelah juangmu..

Tapi tidak untuk kami ke padamu..
Matahari tak akan menderang dan telapak kaki kami tak akan berpacu berlari sekencang-kencangnya..
Disaat titik kejenuhan menghantui belajar kami, tak ku dengarkan kau bercerita bahkan menulis..
Ku tunjukkan raut digaris wajah ini dengan sikap apatis rasa ingin memberontak karena membosankan..

Tapi kulihat kau masih berdiri tegak bahkan kau masih bersuara dg bibir yang menjadi kering..
Dan Ku lihat diantara kami teralalu banyak yang mengacuhkan gerak gerik tubuhmu bahkan keringat yg menetesi wajahmu..
Tapi kenapa tak kulihat raut sedikit pun dikeningmu..
Sikap optimismu mengeluarkan kata-kata ketulusan diruang kelas kami..
Cara pandangmu menggambarkan sebuah lukisan kedalam mimpi kami..
Tidak hanya untuk diwaktu itu tp masih melekat dan untuk dimasa depan kami..

Dengar. dengar, dengarkan lah kami kini wahai guru..
Mungkin telah kaulihat banyak anak-anakmu menjadi seperti harapan mimpi-mimpimu..
Karena mereka telah berdiri tegak menjadi parlementer dibangsa ini..
Bahkan Suara-suara merekapun telah menjadi seperti dewa yang akan menerangkan bumi dimana tempat saudara saudarimu berpijak..

Tapi itu bagi mereka, tidak bagi kami..
Karena telah ku dengar kini seorang pejuang seperti mu..
Mengajar selama Sembilan tahun lamanya dengan upah yang tak seimbang semangat juangnya..
Dan ku dengar ia seorang wanita adalah Retno Amabarwati.
Setiap hari melangkah kesekolah, sembari menggendong anaknya yang sedang lumpuh layu..

Entah terbuat dari apa tulang rusuk seorang pejuang wanita sepertinya wahai guru..
Tak ada keluh kesah pada dirinya dan tak ada rasa malu diwajahnya karena mengajar dan tetap sambil menggendong balita tercintanya Fakhri Munif Ashari..
Ia tetap berdiri tegak seperti pahlawan-pahlawan sebelumnya, walau terasa lelah dipundaknya, tapi ia tetap memberikan ilmu dan harapan baru kepada calon penerus bangsa berikutnya..

Tapi kenapa kalian betah berdiri kokoh didalam kelas kami, dengan upah yg sangat minim dan jauh seimbang dibandingkan ketebalan dompet kami saat ini,
Sedangkan sebagian anak-anakmu yang telah berkuasa disana, malah berfoya foya memainkan uang Negara untuk menutupi kulit kampungnya, tanpa ada rasa malu dan ingat dari bangku mana mereka berasal.

Mereka yang dulu polos sekarang terlihat arogan, berpenampilan jas yang tak ternilai mahal harganya, bergaya parlente dan mempamerkan koleksian mobil-mobil mewah kepada yg sebanding mau pun yang tidak, bahkan mereka hanya berlalu lalang ketika mereka melihat orang-orang seperti mu yang sedang berjalan kaki dengan keringat basah dikening mu ..

Maafkan kami wahai guru, entah kenapa ketulusanmu begitu mudah terabaikan bagi anak-anakmu ketika mereka berdiri tegak berada dipuncaknya dan menjadi harapan seperti Dewa..

Mungkin itu bagi mereka, tidak untuk kami..
Karena bagi kami mereka hanya seperti membendung hujan dan menjadikan gumpalan air didalam awan, kemudian menjadikannya gelap dan mendatangkan sebuah harapan, entah kapan hujan itu akan tercurahkan lantas menjadi lupa dari mana air hujan itu didatangkan..
Maafkan kami wahai kini guru, percyalah tak semuanya berlaku demikian karena diantara kami masih terlihat jelas jasamu dan tak ternilai upahnya..

Karena bagi kami kaulah yg seperti Dewa!! 
Salam rindu bagi kami untukmu guru..

Pahlawan Pendidikan
Oleh: Rizkidoegal (kaskuser)

Jika dunia kami yang dulu kosong tak pernah kau isi mungkin hanya ada warna hampa, gelap tak bisa apa apa tak bisa kemana mana , tapi kini dunia kami penuh warna dengan goresan garis garis juga kata yang dulu hanya jadi mimpi.

itu karena kau yang mengajarkan tentang mana warna yang indah.
tentang garis yang harus di lukis juga tentang kata yang harus di baca.
Terima kasih guruku dari hatiku untuk semua pejuang pendidikan.
Dengan pendidikanlah nasib kita bisa di rubah , apa yang tak mungkin kau jadikan mungkin hanya ucapan terakhir dari mulutmu.

Wahai Pejuang Pendidikan Indonesia.
Kau lah pembimbing ku
Kau lah pengajar ku
Terima kasih Guru ..

Puisi Guru Saat Jatuh Cinta
Oleh: pangeansakti

Guru Matematika

"Akar pangkat dua dari sembilan adalah tiga, 'kan? Agar kita tidak kesepian marilah jadian...
Satu dibagi tiga sama dengan nol koma tiga tiga tiga ... / Kamu di mata saya sama dengan cerita cinta cinta cinta ...
Tiga dikali dua sama dengan enam. / Cinta dibagi dua sama dengan kejam. 
Tiga ditambah empat sama dengan tujuh / Cinta yang memang tepat semestinya teduh. 
Pi adalah konstanta irasional. Seperti kamu. Tetap di hatiku walau tak masuk akal. 

Sin, cos, tangen. Sejak kamu pergi, aku selalu tangen.
Bilangan prima kesebelas adalah tiga puluh satu / Ingatan yang terus membekas hanyalah tentang dirimu. 
Lima kurang satu sama dengan empat. Aku cuma sayang kamu dan terus pengen dekat 

Tak terhingga adalah satu dibagi nol. Tak terkira adalah cintaku sampai pol. 
Butuh 3 sudut buat bikin segitiga, tapi cuma 1 kata untukmu, cinta 
1 / 1 = 1. Cintaku dibagi untukmu seorang membuat kita jadi satu. 
Karena tiga tambah sembilan tujuh jadi seratus, maka cinta yang buat kamu tak punya rumus. 

Delapan, lalu tujuh, kemudian angka enam. Biarkan dihatimu benih cinta kutanam. 
Sembilan kali sembilan itu delapan puluh satu. Harapan dalam pacaran itu kamu di sisiku selalu. 

Guru Bahasa Arab

Aku di matamu mungkin bagaikan nun mati di antara idgham billagunnah, terlihat, tapi dianggap tak ada...

Jika mim mati bertemu ba disebut ikhfa syafawi, maka jika aku bertemu dirimu, itu disebut cinta....

Sejenak pandangan kita bertemu, lalu tiba2 semua itu seperti Idgham mutamaatsilain.. melebur jadi satu ....

Cintaku padamu seperti Mad Wajib Muttasil...Paling panjang di antara yang lainnya...

Setelah kau terima cintaku nanti, hatiku rasanya seperti Qalqalah kubro.. terpantul-pantul dengan keras....

Dan akhirnya setelah lama kita bersama, cinta kita seperti Iqlab, ditandai dengan dua hati yang menyatu....

Sayangku padamu seperti mad thobi'I dalam quran.. Buanyaaakkk beneerrrrr....

Semoga dalam hubungan kita ini kayak idgham bilagunnah ya, cuma berdua, lam dan ro' ..

Layaknya waqaf mu'annaqah, engkau hanya boleh berhenti di salah satunya. dia atau aku....

Meski perhatianku ga terlihat kaya alif lam syamsiah, cintaku padamu seperti aliflam Qomariah, terbaca jelas...

Kau & aku seperti Idghom Mutaqooribain.. perjumpaan 2 huruf yang sama makhrajnya tp berlainan sifatnya....

Aku harap cinta kita seperti waqaf lazim, terhenti sempurna diakhir hayat ....

Sayang, hubungan kita ini layaknya waqaf kafi yang berhenti akan lebih baik daripada dilanjutkan..

Seperti Hamzah Qat'ie yang perlu disebut, begitu pula namamu yang harus kusebut sebelum aku tertidur dan bermimpi indah.....

Di Dalam hatiku cuma ada kamu, layaknya Idgham Mithlain sighair,..cuma satu,.mim...

Tersebab mendo'akanmu kini do'aku seperti mad far'i, lebih panjang bacaannya dari yang biasa ...

Sama halnya dengan Mad 'aridh dimana tiap mad bertemu lin sukun aridh akan berhenti, seperti itulah pandanganku ketika melihatmu...

Layaknya huruf Tafkhim, Namamu pun bercetak tebal di fikiranku...

Seperti Hukum Imalah yang dikhususkan untuk Ro' saja, begitu juga aku yg hanya untukmu...

"Ketika ku pertama melihatmu, hatiku tak mampu memaknai rasa, seakan berjumpa dengan ayat الٓم،الر،طه،يٓس، dan seterusnya, meskipun singkat namun maknanya terungkap"

Semoga aku jadi yang terakhir untuk kamu seperti mad aridlisukun...

Ku ungkapkan maksud dan tujuan perasaanku seperti Idzhar, jelas dan terang..

Guru Fisika

Archimedes dan Newton tak akan mengerti Medan magnet yang berinduksi di antara kita. Einstein dan Edison tak sanggup merumuskan E=mc2 Ah tak sebanding dengan momen cintaku.

Pertama kali bayangmu jatuh tepat di fokus hatiku Nyata, tegak, diperbesar dengan kekuatan lensa maksimum Bagai tetes minyak milikan jatuh di ruang hampa. Cintaku lebih besar dari bilangan avogadro…

Walau jarak kita bagai matahari dan Pluto saat aphelium. Amplitudo gelombang hatimu berinterfensi dengan hatiku Seindah gerak harmonik sempurna tanpa gaya pemulih. Bagai kopel gaya dengan kecepatan angular yang tak terbatas.

Energi mekanik cintaku tak terbendung oleh friksi. Energi potensial cintaku tak terpengaruh oleh tetapan gaya. Energi kinetik cintaku = -mv~. Bahkan hukum kekekalan energi tak dapat menandingi hukum kekekalan di antara kita.

Lihat hukum cinta kita. Momen cintaku tegak lurus dengan momen cintamu. Menjadikan cinta kita sebagai titik ekuilibrium yang sempurna dengan inersia tak terhingga. Takkan tergoyahkan impuls atau momentum gaya.

Inilah resultan momentum cinta kita.

#PUISIGURU
@zainuril_ikhsan

Saat itu …
Aku ini bagai selembar kertas kosong …
Lalu kau lukis warna indah nan berarti …
Putih, agar pikiranku jernih …
Emas, agar hariku bersinar cerah …
Merah, agar semangatku selalu membara …

Dan kini …
Akupun memiliki warna warni pelangi itu …
Maafkan aku guru …
Kadang aku tak menatap lembaran berisi angka dan tulisanmu …
Terlalu sibuk sendiri aku dengan coretanku …
Terlalu riuh lalai dengan celotehanku …
Padahal engkau begitu letih …
Menimang lelah mengajariku …
Maafkan aku guru …
Lubuk hati ini begitu sayang padamu

#PUISIGURU
@penikmat_aksara


Dia adalah penyelamat
Ilmunya melesat membelah gelap
Menyelipkan sinar cakrawala pada tiap tatap
Melebur tiap dosa kebodohan yang seringkali menetap
.
.
Dia adalah pelipur lara
Menghempaskan tiap-tiap ragu yang membuat sengsara
Mendatangkan asa pada tiap kata yang ia ucap
Ia datang memangku angan dan harapan
. .
Pada angkasa rayaku
Ia adalah panutan 
Dan pada putarannya yang bergejolak
Ia adalah inspirasi tanpa batas
.
.
Ketika mentari hangat membagi pagi
Ia hadir tanpa pamrih
Sosok indah yang tak terdefinisi
Penenang hati ketika perih
.
.
Teruntuk dia, guruku,
Sekuat apapun waktu berlalu,
Jasamu takkan pernah lenyap dari kalbu

Kembalikan Guru Yang Dulu
Oleh: @diane.rosalia

Guruku mengajar karena itu pekerjaannya
Bukan dari panggilan hati

Guruku mengajar karena gaji semata
Niat utama bukan mencerdaskan anak negeri

Guruku menjelaskan pelajaran
Kami pun tekun memperhatikan
Tapi mengapa aku dan teman-teman tak juga paham ?

Guruku mengajar tidak dari hati
Ilmu itu tak pernah sampai di kami

Guruku seharusnya menjadi perantara ilmu
Bukan sekedar menerangkan seadanya
Tak sabaran dengan murid-muridnya
Mau paham atau tidak bukan urusan
Yang penting sudah menyelesaikan materi pelajaran

Padahal muridnya sekarang adalah cerminan peradaban di masa depan
Itulah sebabnya bila kami ditanya tentang cita-cita
Tak terbersit di benak kami menjadi sepertimu
Maafkan ,, semoga kau memahami

#PUISIGURU
Oleh: @fajrulislami33

Fajar datang membangunkan
Siang datang menghangatkan
Senja diisi dengan pengajian
Malam menjadi waktu taqaruban

Kau jadikan tanah ini subur 
Lalu tumbuh darinya pepadian
yang kami panen saat masyarakat membutuhkan

Kau alirkan darah ini ke penjuru bagian tubuh 
Alirannya menjadikan kami tumbuh 
Dengan pondasi yang tak akan rubuh

🎤 Guruku tersayang 🎤
Oleh: @panda_spensika

Pagiku cerah matahari bersinar
Kugendong tas merahku dipundak 
Selamat pagi semua 
Kunanti kan dirimu didepan kelasmu
Menanti kan kami 
Guruku tersayang
Guru tercinta
Tanpamu apa jadinya aku?
Tak bisa baca tulis
Mengerti banyak hal 
Guruku terimakasih ku
Nyatanya diriku 
Kadang​ buatmu marah
Namun segala maaf 
Kau berikan .

#PUISIGURU
Oleh: @sebuahsajak

Pernah terlintas di benakku 
Akan sosok seorang tua dengan wajah yang lelah 
Pernah terbesit dalam fikirku 
Sebuah pengorbanan besar demi satu tujuan yang mulia 
Aku terkagum 
Perubahan besar yang terjadi dalam hidupku 
Tak lepas dari campur tanganmu 
Bukan, bukan salahmu pabila masa depanku kelam tak bercahaya 
Tapi aku 
Aku yang tak pernah sadar 
Aku yang tak pernah paham 
Aku yang selalu meremehkanmu 
Karena segalanya begitu sempurna 
Karena kau, aku tau 
Bahwa senja berwarna jingga 
Dan langit bersemburat biru 
Salam istimewa dariku 
Untukmu pahlawanku 
A.G. 

Guruku T'lah Hilang
Oleh: Aisyah Asafid Abdullah 

26, Nov 2015 
Negriku penuh bara yang bergejolak 
Negriku penuh orang-orang pintar yang bisa memadamkannya 
Katanya untuk negri yang hebat 
Tapi ia menghilangkan Guru 

Guru tidak pernah menakar keringat kepayahan 
Guru selalu mementingkan perasaan anak-anak didiknya 
Guru tidak akan menangis dihadapan muridnya 
Guru tidak akan membiarkan anaknya berselisih 

Lalu siapa yang meniupkan angin 
Untuk menghilangkan 
Guru Apakah ia terlahir dari bara api 
Apakah ia besar tanpa guru? 

Baik, itu dia teman-teman artikel www.mashel.me tentang "Kumpulan Puisi Tentang Guru Singkat (Spesial Hari Guru)" semoga dapat bermafaat bagi kalian semua jika nanti ada update lagi pasti akan saya update kok, jika ada kesalahan mohon untuk dimaafkan atau bisa kalian perbaiki dengan cara komentar tentang kesalahan artikel ini dibawah. Apabila artikel ini bermanfaat kalian dapat membagikannya ke media sosial atau ke Grup WA keluarga kalian, Terima kasih sudah berkunjung.

Posting Komentar

Halaman

Copyright ©